Hari Sabtu (20/02/2016) Jajaran Polres Pangkajene Kepulauan rencananya akan melakukan giat pelepasan 83 tukik bersama 76 Siswa Diktukba Polri SPN Batua Makassar Angkatan XL Tahun 2015 yang sedang melaksanakan Latja (Latihan Kerja) di Polres Pangkajene Kepulauan.
Kegiatan tersebut rencananya pagi ini insya ALLAH akan dilaksanakan di Pulau Cangke Desa Mattiro Dolangeng Kec. Liukang Tupabiring Utara Kab. Pangkajene Kepulauan juga bertepatan dengan acara pelepasan Siswa Latja untuk selanjutnya kembali ke SPN Batua secara simbolis Oleh Kapolres Pangkajene Kepulauan AKBP Moh. Hidayat B, SH.SIK.MH. Adapun jadwal rangkaian kegiatan yang akan dilaksanakan ;
– 05.00 sholat subuh berjamaah
– 06.00 Persiapan menuju dermaga Maccini Baji Kec. Labakkang (sudah membawa suluruh barang/kaporlap)
– 06.30 Apel Pagi di Dermaga Maccini Baji
– 07.00 Menuju ke Pulau Cangke.
Saat ditemui di ruang kerjanya (19/2/2016) sore tadi, Kapolres Pangkajene Kepulauan menjelaskan bahwa “Kegiatan tersebut dimaksudkan untuk memperkenalkan wilayah hukum penugasan kepolisian dengan Karakteristik wilayah yang terdiri dari 115 Pulau sebagian besar adalah perairan dan terdiri dari gugusan pulau. Selain itu, untuk membangun dan memupuk rasa cinta dan kepedulian Para Bhayangkara Muda Bahari terhadap kelestarian alam sekitar, kita juga akan melaksanakan sosialisasi tentang Pelestarian Penyu sebagai salah satu Biota laut yang dlindungi Undang-Undang”.
Dalam pemaparannya, beliau menambahkan “Di dunia ada 7 jenis penyu dan 6 diantaranya terdapat di Indonesia, termasuk 4 Jenis penyu yang ada Kab. Pangkajene Kepulauan yakni Penyu hijau (Chelonia mydas), Penyu sisik (Eretmochelys imbricata), Penyu belimbing (Dermochelys coriacea) dan Penyu pipih (Natator depressus). Penyu merupakan Hewan Purbakala yang harus kita jaga dan lestarikan agar terhindar dari kepunahan. Tidak banyak regenerasi yang dihasilkan seekor penyu. Dari ratusan butir telur yang dikeluarkan oleh seekor penyu betina, paling banyak hanya belasan tukik (bayi penyu) yang berhasil sampai ke laut kembali dan tumbuh dewasa. Itu pun belum memperhitungkan faktor perburuan oleh manusia dan pemangsa alaminya begitu tukik tersebut menyentuh perairan dalam.”
Peningkatan populasi penyu di Kab. Pangkajene Kepulauan khususnya di Pulau Cangke kian menuai decak kagum para pemerhati lingkungan. Semenjak pulau tersebut dijadikan sebagai tempat penangkaran penyu pada April 2015 lalu, penyu-penyu mulai berdatangan kembali, insting penyu terhadap lingkungan yang lestari ditandai dengan munculnya lokasi-lokasi baru tempat bertelur penyu di pulau tersebut.
Namun dari informasi yang didapat dari Kepala Dusun dan Daeng Abu beserta Daeng Maida bahwa sudah sejak 3 Tahun lebih sudah jarang atau mungkin tidak pernah ada lagi penyu yang naik bertelur di Pulau Cangke ini karena maraknya perburuan telur penyu termasuk penyu dewasa untuk dijual hidup atau dikonsumsi sehingga berbeda sejak Kapolres Pangkajene Kepulauan memprakarsai dengan merangkul Muspida Kabupaten Pangkajene dan Kepulauan untuk melaksanakan Declaration of Stop Destructive Fishing pada Tanggal 23 Mei 2015 yang lalu bertepatan Hari Penyu Sedunia melaksanakan pelepasan Tukik yang diminta dari Kampung Penyu Selayar dan Pengawasan KKP di Pulau Kapoposan sebanyak 23 Ekor Tukik justru saat ini Penyi berdatangan untuk bertelur di Pulau Cangke dan Pulau-pulau sekitarnya dengan rincian sebagai berikut:
A)Pulau Cangke
Berjumlah 1125 butir Telur
Gagal Menetas 779 butir Telur
Sukses 326 ekor Tukik
Yang sudah dirilis ke lautan sebanyak 268 ekor Tukik ditambah dengan 23 ekor Tukik berarti Total 291 ekor Tukik sudah kembali ke habitatnya.
B)Pulau Lamputang
Berjumlah 266 butir Telur
Gagal Menetes 47 butir Telur
Sukses 219 ekor Tukik
Mati 2 ekor Tukik
Total data Tukik:
326 + 219 – 2 = 543 ekor Tukik
Total Jumlah yang sudah dirilis atau dilepas ke lautan per Hari :
268 +(Rencana 83)= 351 Ekor Tukik
Sisa Total = 186 Ekor Tukik
Hadir dalam Pelepasa Tukik hari ini Sabtu, 20 Pebruari 2016 adalah Wakil Bupati Pangkajene dan Kepulauan H.Syahban Sammana,SH untuk melepas 1 ekor Tukik.
Berangkat dari kondisi tersebut, Bapak Kapolda Sulsel Irjen Pol Drs. Pudji Hartanto, MM lebih jeli mengambil momentum disela-sela kegiatan yang dilakukan Jajaran Polres Pangkajene Kepulauan. Dengan diskusi singkat dan ide yang cemerlang, Beliau (Kapolda Sulsel) menyarankan agar kegiatan yang rencana awalnya akan melepas 76 Tukik, ditambahkan menjadi 83 tukik. Makna dari 83 itu sendiri adalah Angkatan Kapolda Sulsel yang merupakan Lulusan AKPOL Tahun 1983. Jadinya, 76 siswa dan ditambah 7 Pembina dari SPN Batua akan melepas tukik.
“Jika suatu kegiatan dimaknai dengan angka, simbol maupun padanan kata, bisa menumbuhkan gairah tersendiri yang sifatnya momential dan sulit dilupakan” Ungkap Bapak Kapolda kepada Kapolres Pangkajene Kepulauan.
Seperti diketahui sebelumnya, Bapak Kapolda Sulsel telah membuat beberapa jargon/motto diantaranya, Insya Allah Bersama kita BISA (Brilliant, Innovatif, Speed, Accountable), Peduli BARIS (Bersih, Aman, Rapi, Indah, Sehat) dan 5 MAU (Mau berubah, Mau turun kelapangan, Mau tegur sapa, Mau terima saran dan koreksi, Mau action dan berbuat baik).
“Beliau memang paling ahli membuat rangkaian kata maupun akronim dalam mengaplikasikan tugas-tugas kepolisan” puji Kapolres kepada Bapak Kapolda Sulsel.
Merah Putih..Jiwa Ragaku..
#Pelepasan83Tukik
#SiswaLatjaSPNBatua
#PolresPangkajeneKepulauan #PoldaSulsel
#BersamaKitaBISA #PeduliBARIS #5MAU
#JLAH #JagaLautmuAtauHancur
#saveourseas